GEMA LANSIA SUDAH TERBIT (10-12-2009)


Gema Lansia edisi 5 tahun II/2009 tanggal 12 Desember 2009 sudah terbit. Tabloid ini dicetak seribu lembar khusus untk lansi di Jember (karena keterbatasan modal untuk membiayainya). Tetapi kalau ada yang peduli atau ingin baca, khususnya para lansia or dinas/lembaga terkait, bisa menghubungi kami. tetapi jangan lupa ongkos kirimnya kalau dari luar kota. betul2 perlu dibaca para lansia dan pra lansia. Terlampir copy surat redaksi untuk para pembacanya. Dan gambar ini adalah cover depan Gema Lansia. Kirimi surat buat kami.

LANSIA, masih berguna

Berbagai peristiwa menarik terjadi di negeri kita dalam kurun waktu dua bulan terakhir. Dari periode penerbitan Gema Lansia edisi lalu sampai edisi kini. Kalau disuguhkan oleh Gema Lansia memang menjadi tidak aktual, namun Gema Lansia menyajikannya sesuai kacamata lansia. Sehingga apa yang disuguhkan Gema Lansia menjadi menarik, enak dibaca dan perlu. Itu menjadi ciri khas tabloid kita.

Itulah sebabnya segala macam informasi yang penting dan perlu diketahui pembaca, khususnya bagi para lansia sangat kami butuhkan. Agar Gema Lansia menjadi semakin padat dan berisi.

Dimulai dari pelantikan para menteri dalam Kabinet Bersatu jilid II. Ternyata para lansia masih harus menemani pasangan Presiden dan Wakil Presiden kita, SBY dan Boediono. Beberapa lansia jadi menterinya. Kita berikan dukungan dan apresiasi.

Seperti tutur Agum Gumelar yang Ketua Umum Pepabri dalam pidato ulang tahun oraganisasi pensiunan TNI dan Polri, diharapkan semua fihak secara konsekuen menerima segala putusan Pemilu 2009. Untuk memfokuskan aktifitasnya bagi pembangunan nasional yang masih menghadapi tantangan yang tidak ringan.

Salah satu indikator beratnya tantangan yang tidak ringan itu diantaranya semakin banyak orang stres. Sehingga Rumah Sakit Jiwa semakin dipadati banyak orang. Nah, pada edisi ini ditulis tentang stres yang ternyata banyak dihadapi wanita dan lansia. Oleh karena itu waspadalah. Dan salah satu buah yang mampu mengusir penyakit adalah apel. Secara rinci buah yang akrab dengan kita ini kami ceriterakan kehadapan pembaca.

Dalam edisi ini ada dua lansia yang sengaja kami tokohkan seorang tukang rem yang pernah jadi tentara dengan pangkat Praka ternyata punya rejeki ”jenderal”. Sampai usia senja ternyata dia masih juga berwirausaha. Begitu pula Mbah Wito dari Gung Kidul, walau usianya sudah 83 tahun masih menekui wirausaha mi jawa yang sangat terkenal.

Semuanya karena semangat untuk tetap hidup yang tinggi. Hidup yang sehat, berkualitas dan berguna. Semoga bermanfaat.

Tetap Merdeka !

PBL MAHASISWA PSIK KE LANSIA



Oleh Imam Soebagio

Hipertensi merupakan kondisi medis dimana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis. Lima penyebab hipertensi adalah : keturunan, bertambahnya umur, penyakit ginjal, kelainan hormonal dan obat-obatan. Tanda dan gejala penderita, antara lain : sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, sesak nafas, gelisah dan pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan ginjal.

Hal itu terungkap saat para lansia yang tergabung dengan Karang Werda Jember Permai I dan Karang Werda Semeru Jaya, Kelurahan Sumbersari, Jember berdialog dengan mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember yang tengah mengadakan PBL. Disebutkan bahwa komplikasi hipertensi adalah stroke, gagal jantung dan gagal ginjal.

Ada tiga resep untuk mencegah hipertensi. Hal ini terungkap karena mncegah hipetensi lebih murah daripada mengobati. Resep pertama. 200 gram labu siam dan 200 gram mentimun yang dicuci dan dipotong-potong. Blender kedua bahan itu, kemudian airnya atau sarinya diminum.

Resep kedua. 250 gram wortel, 50 gram seledri, 2 siung bawang putih, 100 cc air dingin untuk 1 gelas. Semua bahan di jus atau di blender dan airnya disaring. Diminum.

Resep ketiga. 100 gram seledri jenis kecil, 100 gram selada air, 100 cc air dingin untuk 1 gelas. Semua bahan dicuci dan dimasukkan dalam blender, hasilnya disaring kemudian airnya diminum untuk 2 kali sehari (pagi dan sore).

Pada kesempatan itu para mahasiswa mengajarkan senam "demensia" untuk untuk meningkatkan fungsi otak bagi para lansia yang karena faktor usia mengalami penurunan. Sayang penulis hanya ingat dua nama mahsiswa yakni Putri dan Nona dari enam mahasiswa yang baik hati.