ONTONG-ONTONG BOLONG


oleh : H. soebaiyanto

Seperti disamber petir di siang hari bolong, Wati kaget mendengar permintaan mbah kung-nya. Dia minta dilamarkan mbah Iyem, untuk dinikahinya. Padahal mbah kung Wati sudah sepuh betul dan sudah lama menduda.

- ”Mbah kung kesepian ?”, tanya Wati.

- ”Tidak”, jawab mbah kung.

- ”Mbah kung, kepingin ........”

- ”Tidak”, jawab si mbah kung memotong pertanyaan Wati.

- ”Kenapa mbah kung minta kawin ?”.

- ”Biar pensiunku tidak terputus”, jawab mbah kung polos.

Tiba-tiba dari dalam rumah terdengar suara serak sebuah lagu yang dinyanyikan buyut mbah kung. Onthong-onthong bolong adu merak adu sapi. Ada kakek ompong, wis tuwek njaluk rabi. Mbah kung tiba-tiba bangkit dari amben, ngeloyor pergi ke rumah Agus pemilik warung STMJ di seberang jalan. Tulisan ini dimuat di Buletin BeR-INTAN edisi : 3/2009.



0 komentar:

Posting Komentar