SAMPAI KAPAN DIBIARKAN ?


Oleh : Khansa Suroyya

Namanya juga anak muda. Kalau sedang dimabuk cinta, pasti lupa daratan. Tingkah laku mereka terkadang membuat risi orang sekitar.

Seperti beberapa waktu lalu empat pasang siswa diperingati Satpol PP lantaran ketahuan asyik masyuk di alun-alun kota Jember. Sepulang sekolah mereka menyempatkan diri pacaran dibawah pohon peneduh di jogging track alun alun. Mereka tidak risi menjadi tontonan orang yang lalu lalang.

Malam hari, double way Kampus STAIN Jember menjadi tempat favorit pacaran kaum muda. Jalan beraspal hot mix dengan peneduh yang indah dan rindang ini, siang hari menjadi akses kampus dengan Jalan Raya Hayam Wuruk. Malam hari jalan menjadi remang-remang karena kurangnya lampu penerang.

Kantor Polsek Mangli tidak membuat takut kaum muda pacaran seperti dalam sinetron. Petugas Satpam terkesan malas mengusir anak muda pacaran. Mungkin Satpam mulai bosan memperingatkan. Atau mungkin karena Satpam adalah petugas keamanan Perumahan Milenia yang merasa jalan sekitar 400 meter ini bukan tanggung jawabnya.

Akhirnya fihak STAIN Jember menggeber sebuah spanduk. Pesannya jelas, “Kawasan Bebas Pacaran”. Artinya, sepanjang double way menuju kampus STAIN tidak untuk tempat berasyik-masyik. Sehari, dua hari, empat hari kawasan ini sepi kegiatan pacaran. Hari kelima, saat matahari tenggelam di ufuk barat, mulailah kaum muda berdatangan berpasangan meramaikan jalanan dengan perilaku yang kelewat batas. Seperti tidak tahu kalau spanduk larangan masih tergantung di Gapura masuk Kampus STAIN.

Kalau perilaku itu dibiarkan berlarut-larut pasti akan berdampak negatip. Buat pendidikan anak, buat kampus yang agamis, buat warga Perumahan Milenia, serta buat wibawa petugas keamanan. Baik Satpam bahkan Polisi sendiri. Sampai kapan, wallahualam. Barangkali menunggu sampai jatuh “korban”.

0 komentar:

Posting Komentar