LEWAT LAWANG


Oleh : Imam Soebagio

Tidak seperti biasanya Madun datang kerumah Rekso sambil terengah-engah. Pokoknya saya harus mengambil keputusan pagi ini, kata Madun membuka pembicaraan. Sebagai orang tua, saya harus bijaksana, katanya lagi. Dan keputusan saya ini harus membahagiakan anak perempuan saya, tuturnya penuh semangat. Rekso hanya melongo saja. Tetapi akhirnya Rekso memberanikan diri bertanya, apa pasal ?

Ternyata Madun diminta anak perempuannya, Ambar, untuk memilih calon menantunya. Siang ini dua pujaan hatinya akan datang untuk mempersiapkan kunjungan orang tua mereka melamar Ambar. Dia harus memilih satu diantaranya. Sungguh judeg perasaan Ambar. Orang tuanya juga dibuat pusing dua hari dua malam untuk menentukan pilihannya.

Madun bercerita kepada Rekso. Dua pemuda yang akan melamar anaknya, sama baiknya. Keduanya sudah mapan. Yang satu lulusan Akademi Militer, sudah berdinas di kesatuan elit. Yang satu lulusan IPDN, sudah ditempatkan di sebuah kecamatan. Keduanya baik, sopan, punya masa depan cemerlang. Yang satu berasal dari Malang, yang satunya lagi berasal dari Banyuwangi. Kepada Rekso, Madun minta pendapatnya, yang paling baik milih yang mana.

Rekso memberikan solusi. Dun, kata Rekso, pilih saja yang dari Malang. Kenapa, tanya Madun sambil membelalakkan matanya. Gampang saja, Dun. Kamu tahu, kata Rekso lagi, yang dari Banyuwangi ke Jember pasti lewat genteng. Sedang yang dari Malang pasti lewat lawang. Mata Madun terbelalak sejenak. Kemudian Madun ketawa, dan keduanya terbahak-bahak.

Tanpa terima kasih, tanpa pamit, Madun negloyor pulang. Sambil manggut-manggut Madun bilang, Rekso memang edan. Tetapi itu pilihan bijak, daripada bingung menimbang-nimbang. Rekso tersenyum melihat polah Madun. Percaya atau tidak, kalau dari kota Malang menuju kota Jember pasti lewat lawang, sebuah kota kecil. Lawang dalam bahasa Jawa artinya pintu. Dan kalau dari kota Banyuwangi ke Jember, pasti lewat genteng. Sebuah kota kecil antara kedua kota tersebut, bukannya naik keatas genting atap rumah. Hahahaha. Bukan seperti gambar diatas karya ric/jppn/tof, mau masuk rumah tidak lewat lawang tapi lewat genteng.


0 komentar:

Posting Komentar