RASA AMAN LANSIA YANG TERGANGGU (salah satu isi Gema Lansia edisi 4 tahu II - 2009)


Oleh : Jatin

Membahagiakan sekali ketika membaca laporan, UHH (Usia Harapan Hidup) manusia semakin meningkat. Menurut laporan itu, meningkatnya UHH akibat dari kesejahteraan yang semakin membaik dan taraf hidup yang menggembirakan. Dibalik itu semua, ada sesuatu yang memprihatinkan. Rasa aman para lansia yang belum sepenuhnya mereka nikmati. Banyak kejadian dan kekerasan yang menimpa para lansia. Baik di jalan maupun di rumah.

Pasangan suami isteri Pawiro Seniti (80 tahun) dan Sujinah (75 tahun) usai lebaran tahun lalu menjadi korban pembunuhan. Penduduk Desa Purwogondo, Sukoharjo itu tewas akibat mulutnya dibungkam selendang sehingga mereka kekurangan oksigen. Keduanya ditemukan tewas di dapur dan diikat dengan tali rafia. Pelaku ingin berhasil menguasai dua cincin emas dan kalung korban.

Pemilik toko Sari Bina di Jalan Katamso 129 Kecamatan Pesantren, Kediri, Bejo Wijoyo (70 tahun) dan isterinya Handayani (65 tahun), malam Rabu, 4 Nopember 2008, kedatangan perampok yang meghajarnya sekaligus membunuhnya. Korban menolak memberinya uang. Perampok naik pitam kemudian menusuk leher kanan dan kiri korban korban. Sedang isterinya dipukul rahang kanan sehingga robek. Perampok berhasil membawa kabur hasil penjualan toko milik korban Rp. 300 ribu dan tidak berhasil membawa harta lainnya. Pasutri lansia itupun tewas.

Aksi perampokan menimpa Muntianah (70 tahun), janda lansia asal Desa Rowomarto, Kecamatan Patianrowo, Kabupaten Nganjuk, Minggu 12 Juli 2009 dinihari. Korban hidup sendiri dirumahnya dengan berjualan jamu. Setelah dibekap dengan bantal hingga tewas, harta benda berupa perhiasan kalung, giwang dan gelang dipreteli. Tidak hanya itu, untuk menghilangkan jejak, pelaku juga membakar mayat korban.

Di Kendari, pasangan lansia di Kelurahan Wanci, Kecamatan Wangi-wangi tewas mengenaskan. Mereka adalah Wa Papa (70) dan Wa Ahiba (55). Keduanya ditemukan tewas di kediaman mereka di Lorong Kelapa, pada Senin (8/6) lalu. Kini pelaku pembunuhan tersebut telah ditemukan polisi.

Kosim (70), kakek dari 25 cucu warga Kampung Legos, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dini hari tewas setelah dianiaya oleh seorang laki-laki yang sampai saat ini belum diketahui identitasnya. Sedangkan istrinya, Ny Enih (60), dan pembantu rumah tangganya, Imas (30), dalam kondisi kritis akibat penganiayaan itu.

Nasib suami isteri Batara Situmeang (78) dan Pena Boru Nababan (75) penduduk desa Hutaraja Habinsaran Kecamatan Sipoholon Tapanuli Utara menjadi korban pembunuhan cucu mereka. Pembunuhan dilakukan karena sang cucu tidak diluluskan ketika minta dibelikan sepeda motor. Nasib lain menimpa seorang nenek berusia 90 tahun Dari desa Ngrejo, Kecamatan Selorejo yang diperkosa Bnd, 39 tahun. Walaupun pelaku sudah ditahan polisi, tetapi kejadian tragis ini memilukan.

Emptynous syndrome.
Timbulnya gejala kekerasan yang menimpa para lansia akhir-akhir ini tidak lebih disebabkan oleh kelemahan para lansia sendiri. Hal itu disampaikan Iin Ervina, S.Psi, M.Si, Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhamadiyah Jember. Para pelaku kejahatan biasanya lebih muda, lebih kuat dan lebih trengginas bila dibandingkan dengan para korban yang sudah berumur dan lemah.

Lebih jauh menurut Iin Ervina, pada umumnya para orang tua lebih memilih hidup sendiri. Mereka sebenarnya tidak bermaksud menyendiri atau menghindari dari anak cucu. Tetapi mereka lebih berfikir untuk tidak ”ngrepoti” anak-anak mereka yang pada umumnya tengah membangun keluarga baru.

Para orang tua yang kebanyakan sudah lansia tidak menyadari kalau keadaan mereka sudah mengalami banyak penurunan. Fungsi panca indera mulai berkurang, kolesterol semakin meningkat seirama dengan bertambahnya umur dan berbagai macam penyakit mulai menyapa mereka. Bahkan para orang tua tidak menyadari kalau mereka mengalami emptynous syndrom, yaitu rasa sepi dan kesepian.

Nah, rasa sepi dan dalam keadaan lemah inilah yang dimanfaatkan oleh para pelaku tindak kejahatan.

Sementara itu, anggota Komisi III DPR Patrialis Akbar menyoroti hal ini. Terutama mengenai jenis kejahatan yang bersifat kejahatan konvensional yang masih terbengkali dan belum terantisipasi secara maksimal oleh Polri. “Hampir setiap hari kita mendengar terjadinya perampokan, pembunuhan, premanisme dan semacamnya yang belum terantisipasi, yang kedepan perlu ada konsep yang lebih tegas dalam mengatasi jenis kejahatan-kejahatan konvensional,” ungkapnya.

Bahkan, masih banyak masyarakat yang takut dan alergi untuk melaporkan suatu kasus kepada kepolisian, karena dikhawatirkan akan besarnya biaya yang akan ditanggulangi.

Kapolri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso mengatakan, Polri tidak akan mengabaikan kejahatan konvensional. “Kejahatan konvensional menyentuh sendi-sendi kehidupan masyarakat, dimana dari tahun ketahun kejahatan tersebut mengalami peningkatan. Untuk itu, sesuai dengan amanat UU No.2/2002 kami akan bersikap tegas melalui konsep upaya prefentif, yakni pencegahan,” tegas Kapolri.

Itulah sebabnya Iin Ervina menyarakan agar para lansia tetap beraktifitas. Baik aktifitas fisik maupun psikis. Dengan aktifitas yang dibangun oleh para orang tua, maka hal ini akan menghambat kolesterol yang semakin meningkat dan menumbuhkan cortisol yang ada dalam tubuh. Dengan aktifitas dan latihan fisik dan psikis yang teratur dan terukur, para lansia ini akan lebih gesit bila dibandingkan dengan lansia yang hanya duduk manis menikmati hidup apa adanya.

MEMBUAT AMAN RUMAH
Sebuah tulisan pernah saya baca. Bahwa rasa aman tidak mungkin bisa dibeli. Rasa aman itu bisa di dapat dari pola pikir yang benar, perasaan damai yang di jaga di dalam hati. Ketika kita melakukan hal-hal yang benar, jadi pola pikir yang benar, perasaan damai dan melakukan hal yang benar. Rasa aman bukan datang dari janji dari orang tetapi dari apa yang kita percayai di dalam hidup kita.

Ada beberapa cara yang membuat lansia merasa aman di rumah. Pertama, jangan menceritakan kepada siapa saja rencana bepergian keluar kota sekeluarga dengan meninggalkan rumah tanpa penghuni. Jika didengar oleh pihak tertentu yang memiliki niat jahat, ”pengumuman” tersebut sama saja dengan undangan bagi orang jahat.

Kedua, minta bantuan tetangga terpercaya untuk ikut memantau rumah yang ditinggalkan. Kalau berlangganan koran, jangan biarkan koran tertumpuk di teras selama beberapa hari. Titipkan pada tetangga untuk menyimpannya. Ketiga, pasang lampu luar (teras dan halaman) otomatis yang bisa menyala malam hari dan mati pada siang hari. Sehingga seolah-olah dirumah ada penghuninya.

Keempat, check and recheck sebelum pergi meninggalkan rumah. Matikan semua peralatan listrik dan cabut semua kabel dari stop kontak. Tutup keran di semua kamar mandi dan bak cuci piring, matikan kompor, serta pastikan semua jendela dan pintu berada dalam keadaan terkunci. Kelima, berikan nomor telepon darurat tetangga atau saudara terdekat yang bisa dihubungi jika terjadi sesuatu. Berikan nomor tersebut kepada tetangga yang dipercayai untuk membantu mengawasi rumah selama bepergian.


2 komentar:

Yetty Sunarsih mengatakan...

Saya ingin mengembalikan semua kemuliaan kepada Allah atas apa yang dia gunakan untuk dilakukan oleh Ibu Alicia Radu dalam hidup saya, nama saya Yetty Sunarsih dari Sandakan di malaysia, saya seorang janda dengan 3 anak, suami saya meninggal dalam kecelakaan mobil dan sejak itu hidup telah menjadi sangat kasar bagi saya dan keluarganya dan saya telah mencoba untuk mendapatkan pinjaman dari bank-bank di malaysia dan saya ditolak dan dikurangi karena saya tidak memiliki jaminan dan tidak bisa mendapatkan pinjaman dari bank dan saya sangat sedih
pada hari ini yang setia ketika saya melalui internet, saya melihat kesaksian ROBBI bagaimana dia mendapatkan pinjaman dari Ibu Alicia Radu dan saya menghubungi dia untuk bertanya tentang Ibu dan bagaimana benar pinjaman dari Ibu Alicia Radu dan dia mengatakan kepada saya bahwa benar dan saya menghubungi Ibu Bunda Alicia Radu dan mengajukan permohonan pinjaman dan pinjaman Saya diproses dan disetujui dan dalam 24 jam saya mendapat uang pinjaman saya peringatan di akun saya dan ketika saya memeriksa akun saya, pinjaman saya masih utuh dan saya sangat bahagia dan saya bersumpah bahwa setiap perusahaan yang meminjamkan pinjaman saya akan memberikan deskripsi perusahaan, jadi saya ingin menggunakan media ini untuk menyarankan semua orang yang membutuhkan pinjaman untuk menghubungi Ibu Alicia Radu melalui email: (aliciaradu260@gmail.com) dan Anda juga dapat menghubungi saya melalui email saya: (yettysunarsihs850@gmail.com) untuk informasi dan juga teman saya Annisa Barkarya melalui emailnya :( robbi5868@gmail.com)

aditya.aulia139@gmail.com mengatakan...

Assalamualaikum Wr. Wb.

WhatsApp Only::::{+33753893351}
Email:::::::::{aditya.aulia139@gmail.com}
{iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com}

Nama saya Aditya Aulia saya mengalami trauma keuangan karena saya ditipu dan ditipu oleh banyak perusahaan pinjaman online dan saya pikir tidak ada yang baik bisa keluar dari transaksi online tapi semua keraguan saya segera dibawa untuk beristirahat saat teman saya mengenalkan saya. untuk Ibu pada awalnya saya pikir itu masih akan menjadi permainan bore yang sama saya harus memaksa diri untuk mengikuti semua proses karena mereka sampai pada kejutan terbesar saya setelah memenuhi semua persyaratan karena permintaan oleh proses saya bisa mendapatkan pinjaman sebesar 350jt di rekening Bank Central Asia (BCA) saya saat saya waspada di telepon saya, saya tidak pernah mempercayainya, agaknya saya bergegas ke Bank untuk memastikan bahwa memang benar ibu kontak sekarang mengalami terobosan pemanasan jantung dalam kehidupan finansial Anda melalui apakah itu BBM INVITE-nya: {D8980E0B} atau apakah kamu ingin mengkonfirmasi dari saya? Anda bisa menghubungi saya melalui surat saya: {aditya.aulia139@gmail.com} dan juga Anda bisa menghubungi perusahaan CREDIT UNION DAYA LESTARI via: {mail:iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com}

Posting Komentar