Oleh : Imam Soebagio
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, setiap pulang kampung menjelang lebaran, saya pasti membawa bekal oralit yang cukup banyak. Pasalnya, setiap lebaran banyak orang dewasa dan anak-anak yang sakit perut, mules dan diare. Hal ini disebabkan oleh kue dan makanan lebaran yang mereka santap saat unjung-unjung. Jajanan dan minuman di desa sangatlah menarik, berwarna-warni, beraroma merangsang, segar dan enak. Kalau kita tidak bisa menahan diri untuk menikmati makanan dan minuman saat lebaran, diare pasti menghampiri kita.
Banyak orang menganggap diare sebagai sakit perut biasa akibat salah makan. Gejala umum penyakit diare ditandai rasa mulas dan kerap buang air besar (BAB). Untuk menghentikan diare, selain dengan obat mampet harus ada upaya mengganti cairan tubuh yang hilang. BAB berlebihan menyebabkan orang kehilangan cairan tubuh dengan cepat. Akibat sebagian besar kotoran yang keluar berbentuk cairan.
Kondisi penderita diare bisa lebih parah jika cairan tubuh juga terbuang melalui mulut (muntah-muntah). "Jika cairan tubuh tidak segera tergantikan, akan terjadi gangguan keseimbangan tubuh yang serius," ungkap Soedjatmiko, dokter spesialis anak di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Kekurangan cairan dapat mengurangi aliran darah ke seluruh tubuh. Akibat volume cairan darah dalam tubuh ikut "terkuras" keluar menyebabkan tekanan darah juga menurun. Akibat turunnya tekanan darah, pasokan darah ke organ-organ vital seperti otak, ginjal, jantung, dan paru-paru berkurang. Maka, organ tubuh kekurangan oksigen, nutrisi, dan elektrolit. Kalau dibiarkan, lama-kelamaan organ tubuh tersebut tak berfungsi baik sehingga bisa menyebabkan kematian.
Murah meriah.
Diare bisa disebabkan virus maupun bakteri. Virus penyebab diare paling banyak di Indonesia adalah Rotavirus, sedangkan bakteri penyebab diare terbanyak adalah E.Coli, Salmonela, dan Vibriokolera. Kuman Rotavirus dan Vibriokolera menyebabkan pengeluaran cairan paling banyak dibandingkan dengan kuman lain. Di Indonesia, diare paling banyak disebabkan Rotavirus. Kuman diare masuk ke tubuh melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi kuman. Kuman diare yang berkembang biak dengan cepat ini menyebar ke berbagai tempat melalui lalat atau kecoa.
Soedjatmiko mengingatkan, kata kunci penanganan diare adalah menjaga agar cairan tubuh yang hilang bisa segera tergantikan. Jika diare hanya disertai BAB, untuk penggantian cairan tubuh segeralah minum oralit. Oralit adalah larutan yang mengandung elektrolit, asam basa, dan kalori. Ketiga komponen ini terkandung dalam cairan tubuh yang terbuang saat diare.
Oralit adalah obat murah meriah, sederhana tetapi ampuh untuk mengobati segala gangguan terhadap perut. Larutan ini sering disebut rehidrasi oral. Mempunyai komposisi campuran Natrium klorida, kalium klorida, glukosa anhidrat dan natrium bikarbonat. Larutan rehidrasi oral ini mempunyai nama generik oralit dan larutan ini sekarang dijual dengan berbagai merek dagang seperti Alphatrolit®, Aqualyte®, Bioralit® dan Corsalit®.
Kalau tak ada oralit, untuk mengganti cairan tubuh, bisa diganti dengan memberi larutan gula-garam. Larutan ini dibuat dengan melarutkan satu sendok makan penuh gula pasir dan satu pucuk sendok garam dalam satu gelas air matang.
Yang paling penting, oralit harus bisa diserap usus. Penyerapan juga akan mendorong kembali air dan garam yang disekresi usus, untuk kemudian keluar lagi sebagai muntahan atau diare. Mekanisme pendorongan ini bisa mendorong kembali sekresi air dan elektrolit, sehingga muntah/diare otomatis berkurang.
Ada yang perlu diperhatikan saat pemakaian oralit. Minumlah oralit sedikit demi sedikit. 2-3 teguk dan berhenti 2-3 menit, untuk memberi kesempatan oralit diserap oleh usus. Selama masih berak/muntah oralit harus diminum perlahan2 terus sampai berhenti Bila oralit diteguk habis sekaligus 1 gelas, maka cairan ini akan otomatis keluar lagi sebagai muntahan yang 'proyektil'. Akibatnya, tidak mencapai tujuan pengobatan dan justru menjadi lebih parah dehidrasinya.
Takaran pemberian oralit untuk mengatasi diare (3 jam pertama) :
umur
Banyak orang menganggap diare sebagai sakit perut biasa akibat salah makan. Gejala umum penyakit diare ditandai rasa mulas dan kerap buang air besar (BAB). Untuk menghentikan diare, selain dengan obat mampet harus ada upaya mengganti cairan tubuh yang hilang. BAB berlebihan menyebabkan orang kehilangan cairan tubuh dengan cepat. Akibat sebagian besar kotoran yang keluar berbentuk cairan.
Kondisi penderita diare bisa lebih parah jika cairan tubuh juga terbuang melalui mulut (muntah-muntah). "Jika cairan tubuh tidak segera tergantikan, akan terjadi gangguan keseimbangan tubuh yang serius," ungkap Soedjatmiko, dokter spesialis anak di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Kekurangan cairan dapat mengurangi aliran darah ke seluruh tubuh. Akibat volume cairan darah dalam tubuh ikut "terkuras" keluar menyebabkan tekanan darah juga menurun. Akibat turunnya tekanan darah, pasokan darah ke organ-organ vital seperti otak, ginjal, jantung, dan paru-paru berkurang. Maka, organ tubuh kekurangan oksigen, nutrisi, dan elektrolit. Kalau dibiarkan, lama-kelamaan organ tubuh tersebut tak berfungsi baik sehingga bisa menyebabkan kematian.
Murah meriah.
Diare bisa disebabkan virus maupun bakteri. Virus penyebab diare paling banyak di Indonesia adalah Rotavirus, sedangkan bakteri penyebab diare terbanyak adalah E.Coli, Salmonela, dan Vibriokolera. Kuman Rotavirus dan Vibriokolera menyebabkan pengeluaran cairan paling banyak dibandingkan dengan kuman lain. Di Indonesia, diare paling banyak disebabkan Rotavirus. Kuman diare masuk ke tubuh melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi kuman. Kuman diare yang berkembang biak dengan cepat ini menyebar ke berbagai tempat melalui lalat atau kecoa.
Soedjatmiko mengingatkan, kata kunci penanganan diare adalah menjaga agar cairan tubuh yang hilang bisa segera tergantikan. Jika diare hanya disertai BAB, untuk penggantian cairan tubuh segeralah minum oralit. Oralit adalah larutan yang mengandung elektrolit, asam basa, dan kalori. Ketiga komponen ini terkandung dalam cairan tubuh yang terbuang saat diare.
Oralit adalah obat murah meriah, sederhana tetapi ampuh untuk mengobati segala gangguan terhadap perut. Larutan ini sering disebut rehidrasi oral. Mempunyai komposisi campuran Natrium klorida, kalium klorida, glukosa anhidrat dan natrium bikarbonat. Larutan rehidrasi oral ini mempunyai nama generik oralit dan larutan ini sekarang dijual dengan berbagai merek dagang seperti Alphatrolit®, Aqualyte®, Bioralit® dan Corsalit®.
Kalau tak ada oralit, untuk mengganti cairan tubuh, bisa diganti dengan memberi larutan gula-garam. Larutan ini dibuat dengan melarutkan satu sendok makan penuh gula pasir dan satu pucuk sendok garam dalam satu gelas air matang.
Yang paling penting, oralit harus bisa diserap usus. Penyerapan juga akan mendorong kembali air dan garam yang disekresi usus, untuk kemudian keluar lagi sebagai muntahan atau diare. Mekanisme pendorongan ini bisa mendorong kembali sekresi air dan elektrolit, sehingga muntah/diare otomatis berkurang.
Ada yang perlu diperhatikan saat pemakaian oralit. Minumlah oralit sedikit demi sedikit. 2-3 teguk dan berhenti 2-3 menit, untuk memberi kesempatan oralit diserap oleh usus. Selama masih berak/muntah oralit harus diminum perlahan2 terus sampai berhenti Bila oralit diteguk habis sekaligus 1 gelas, maka cairan ini akan otomatis keluar lagi sebagai muntahan yang 'proyektil'. Akibatnya, tidak mencapai tujuan pengobatan dan justru menjadi lebih parah dehidrasinya.
Takaran pemberian oralit untuk mengatasi diare (3 jam pertama) :
umur
2 komentar:
terimakasih untuk informasinya, sebenarnya klo dibiarkan tanpa di obati, penyakit apapun bisa menjadi berbahaya,
Makin sukses untuk websitenya, kami akan selalu mengikuti dan hadir sebagai sahabat yang baik. Terimakasih banyak, pak/bu
Posting Komentar