TERAPI TAWA (Tulisan Seri I)


Oleh : Pakde Bagio

Ketika dahi berkerut, muka cemberut dan kepala berdenyut, perlu ada terapi. Agar segala kesedihan, pikiran kusut dan kondisi badan yang nggak stabil bisa terkurangi. Mungkin kita sedang kelelahan atau stres. Banyak cara untuk mengatasinya. Salah satu diantaranya adalah dengan terapi tawa.

Kenapa tawa atau tertawa ? Karena tertawa merupakan terapi stres ampuh yang bisa diperoleh tanpa bayar alias gratis atau cuma-cuma. Tertawa adalah pekerjaan yang paling mudah dilakukan. Asal ada pemicunya, raut muka yang tadinya tegang jadi gembira. Kepala yang tadinya berdenyut-denyut jadi stabil.

Pada saat tertawa, lima belas otot muka berkontraksi dan mendapatkan rangsangan efektif pada sebagian besar otot mulut. Saat tertawa lepas, kondisi otak berada pada gelombang alfa (titik nol pikir atau zero mind). Dalam keadaan tertentu, pembuluh air mata terangsang sehingga selagi mulut terbuka dan tertutup, ada suatu dorongan untuk menghisap udara yang cukup berakibat muka memerah dan mata berair.

Tertawa memicu proses biologis yang positif. Ketika tertawa, pembuluh darah melebar (vasodilatasi). Oksigen yang dihirup paru-paru lebih banyak, darah mengandung lebih banyak oksigen, sel tubuh mendapat nutrisi lebih banyak. Sementara itu, sistem kekebalan meningkat. Hormon yang baik-baik, endorphin, serotonin, melatonim juga gencar di produksi. Walhasil, zat-zat sampah terusir dari tubuh.

Dari berbagai literatur, penulis sebutkan penelitian para ahli. Dr. Lee Berk (Loma Linda University di California) berpendapat, tertawa bisa mengurangi peredaran dua hormon dalam tubuh yang bisa menghalangi proses penyembuhan penyakit. Dr. Rosemary Cogan (Texas Tech University) menyatakan melalui tawa maka rasa nyeri dan sakit akan berkurang, bahkan akan meningkatkan kekebalan tubuh.

Dr. William Foy (Universitas Stanford) punya pendapat bahwa dengan tertawa terbahak-bahak sangat bermanfaat bagi orang sehat. Dalam penelitiannya ditemukan bahwa tertawa terbahak-bahak akan menggerakkan otot perut, otot dada, otot bahu dan pernafasan. Sedang Prof. Dr. Lucille Namehow (Conecticut Amerika Serikat), mengatakan bahwa fakta yang ditemukan dari tertawa adalah membantu lansia tetap awet tua dan yang muda tetap awet muda.

Kekuatan tawa.

Tertawa menurut ahli jantung Dr. William Frey identik dengan olah raga erobik. Tertawa selama satu menit akan memberi relaksasi tubuh selama empat puluh menit.

Tertawa mempunyai kekuatan luar biasa bagi tubuh kita. Tertawa terbahak—bahak 20 detik sama dengan jogging atau mendayung 3 menit yang memacu kerja jantung. Tertawa terbahak-bahak selama satu menit sama dengan 45 menit olah raga yang mengeluarkan keringat. Tertawa satu menit sama dengan mengayuh sepeda selama 10 menit. Sama-sama mengucurkan banyak keringat karena merangsang jantung dan peredaran darah.

Sekitar 80 otot digunakan ketika kita tertawa sempurna sampai terpingkal-pingkal. Getaran yang dihasilkanm membuat jantung berdegub lebih kencang, tekanan darah naik dan tingkat oksigen dalam darah yang dihasilkan baik bersamaan dengan akselerasi pernafasan. Usai ketawa, tekanan darah normal kembali, hormon stres berkurang dan kekebalan tubuh meningkat.

Namun demikian para ahli membedakan tawa biasa dengan terapi tawa. Disebutkan, ada tawa yang genuine (asli atau tulus), ada yang palsu, ada juga yang sekadar basa-basi. Tawa palsu atau basa-basi tak berefek apapun pada kesehatan. Sebaliknya, tertawa pada proporsi yang benar disebut juga laughter theraphy atau meditasi tawa berpotensi menjauhkan penyakit, dan efeknya memperpanjang harapan hidup.

Dalam terapi tawa harus tertawa spontan tanpa ada rangsangan, baik itu yang emotif dan kognitif. Sedangkan tertawa karena banyolan, komedi atau film adalah tawa biasa. Walaupun demikian tawa merupakan sesuatu yang baik dan sangat bermanfaat bagi tubuh.

Di Jember para mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Universitas Jember bekerjasama dengan Perwakilan Yayasan Gerontologi Abiyoso tengah mengadakan sosialisasi bagi para lansia. Menurut Nona Merina, mahasiswa memandang perlu mengembangkan terapi ini karena manfaatnya sangat positif untuk mengurangi stres dan hipertensi terutama di kalangan lansia.

Dalam gambar ini para lansia warga Karang Werda ”Sriwijaya”, Kecamatan Sumbersari, Jember bergambar bersama para mahasiswa PSIK Universitas Jember usai terapi. Tulisan Seri II akan ditulis bagaimana prosedur terapi tawa itu dilaksanakan. Semoga bermanfaat,


0 komentar:

Posting Komentar